hingga seribu puisi tertulis sejarah
Betapa singkatnya waktu
Saat kau ada merangkai cerita
Dari detak nafas masa yang tersisa
Entah sia-sia yang kupeluk dengan setia
Atau ada sisa-sisa pembuktian yang tak bermakna
Aku hanya merangkainya, tanpa harap apa-apa
engkau yang termangu disudut waktu…
Berurai sepi teriring tetesan sang hujan
Menengadah harapan yang lenyap di kejauhan
tetaplah kokoh seperti karang
tetaplah lembut seperti tiupan angin yang menyejukkan
aku tetap menatapmu dari kejauhan….
Ku dekap hati yang tak bicara
Sembari menunggu pagi, menunggu tetesan sang embun yang menyejukkan
Seperti dulu, kini dan mendatang
Sepenggal kisah yang terus meronai sepanjang jalan kenangan
Entah sia-sia yang kupeluk dengan setia
Atau ada sisa-sisa pembuktian yang tak bermakna
Aku hanya merangkainya, tanpa harap apa-apa
engkau yang termangu disudut waktu…
Berurai sepi teriring tetesan sang hujan
Menengadah harapan yang lenyap di kejauhan
tetaplah kokoh seperti karang
tetaplah lembut seperti tiupan angin yang menyejukkan
aku tetap menatapmu dari kejauhan….
Ku dekap hati yang tak bicara
Sembari menunggu pagi, menunggu tetesan sang embun yang menyejukkan
Seperti dulu, kini dan mendatang
Sepenggal kisah yang terus meronai sepanjang jalan kenangan
0 comments:
Posting Komentar