Seperti biasa pagi itu Makun sudah siap untuk menjalankan aktivitasnya membantu orang dipasar, setelah sebelumnya dia menyiapkan sarapan pagi dengan sepotong roti dan segelas kopi bersama neneknya, dengan diselingi beberapa petuah dari sang nenek yang tidak jemu jemu untuk mengingatkan si makun bahwa hidup hanya sekedar untuk menumpang mandi.
Dengan pakaian seadanya dan sebuah tas kecil yang menemani hari harinya selama beberapa tahun makunpun berangkat kepasar ... kebetulan hari ini dia ada janji dengan pedagang emas dipasar karena kemarin dia telah berhasil membantu kelancaran jual beli emas dengan pelanggan sampai beberapa kali dan temannya si mahdun berjanji akan memberikan 25% hasil penjualan itu untuk simakun.
Bergegas makun yang sudah sampai dipersimpangan jalan menghentikan kendaraan angkutan yang lalu lalang mengantar pedagang maupun pembeli ke pasar.
Tak lama berselang sampailah makun ditempat biasa dia bekerja dan bergegas mencari mahdun yang kemarin menjanjikan pembagian hasil dari penjualan emas, akan tetapi setelah kesana kemari mencari makun tak kunjung menemukan mahdun, akhirnya makun mencoba bertanya kepada teman - teman mahdun namun tidak satupun yang mengetahui kemana mahdun pergi, beberapa dari mereka sempat melihat mahdun sarapan ditoko nasi dipojok pasar, namun setelah itu tidak ada yang tahu kemana mahdun pergi.
Tak lama berselang akhirnya mahdun terlihat diujung jalan dengan wajah lemas dan malas, tidak ceria seperti biasanya. bergegas makun mendekati mahdun yang sedang berjalan lemas ke arahnya.
Makun : kenapa dun wajahmu terlihat lemas tidak ceria seperti biasanya, oh iya bagaimana dengan pembagian hasil penjualan emas kemarin.
Mahdun : (.......) terdiam sesaat .. dengan wajah lemas kemudian menjelaskan ... itulah kawan ... sebenarnya saya hendak memberikan sebagian uang yang menjadi hakmu namun ...
Makun : Namun ... kenapa kawan .. ???
Mahdun : Uang tersebut raib entah kemana ...
Makun : Apa maksudnya kawan .. ?? bagaimana uang tersebut bisa hilang entah kemana ... ???
Mahdun : Kemarin setelah selesai semua transaksi dan hendak pulang .. saya menitipkan uang tersebut kepada seseorang yang biasa memegang uang tabungan dipasar, namun pagi tadi saya mendengar kabar bahwa Makin yang biasa memegang uang para pedagang pasar telah meninggalkan kota ini dan tidak ada yang tahu kemana.
Makun : hah ....... ?!?!?!?!???
Tak lama berselang sampailah makun ditempat biasa dia bekerja dan bergegas mencari mahdun yang kemarin menjanjikan pembagian hasil dari penjualan emas, akan tetapi setelah kesana kemari mencari makun tak kunjung menemukan mahdun, akhirnya makun mencoba bertanya kepada teman - teman mahdun namun tidak satupun yang mengetahui kemana mahdun pergi, beberapa dari mereka sempat melihat mahdun sarapan ditoko nasi dipojok pasar, namun setelah itu tidak ada yang tahu kemana mahdun pergi.
Tak lama berselang akhirnya mahdun terlihat diujung jalan dengan wajah lemas dan malas, tidak ceria seperti biasanya. bergegas makun mendekati mahdun yang sedang berjalan lemas ke arahnya.
Makun : kenapa dun wajahmu terlihat lemas tidak ceria seperti biasanya, oh iya bagaimana dengan pembagian hasil penjualan emas kemarin.
Mahdun : (.......) terdiam sesaat .. dengan wajah lemas kemudian menjelaskan ... itulah kawan ... sebenarnya saya hendak memberikan sebagian uang yang menjadi hakmu namun ...
Makun : Namun ... kenapa kawan .. ???
Mahdun : Uang tersebut raib entah kemana ...
Makun : Apa maksudnya kawan .. ?? bagaimana uang tersebut bisa hilang entah kemana ... ???
Mahdun : Kemarin setelah selesai semua transaksi dan hendak pulang .. saya menitipkan uang tersebut kepada seseorang yang biasa memegang uang tabungan dipasar, namun pagi tadi saya mendengar kabar bahwa Makin yang biasa memegang uang para pedagang pasar telah meninggalkan kota ini dan tidak ada yang tahu kemana.
Makun : hah ....... ?!?!?!?!???
0 comments:
Posting Komentar